POTENSI EKOWISATA DI DESA MENGESTA, KABUPATEN TABANAN, BALI
Hi Welcome back to my jurnal! Kali ini gw mau ngebahas tentang salah satu desa indah yang masih jarang dikunjungi wisatawan yaitu Desa Mengesta. Desa Mengesta ini terletak bersebelahan dari daya tarik wisata Jatiluwih yang sangat terkenal. Berawal dari tugas matakuliah ekowisata kita awalnya pergi ke Desa Wongaya Gede dimana terdapat gunung batukaru yang biasanya dijadikan spot untuk trekking yang berada disebalahnya. Namun sayangnya, Desa Wongaya Gede tidak terlalu welcome dengan pariwisata akhirnya pak kepala desa merekomendasikan desa sebelahnya yaitu Desa Mengesta.
Check Video berikut:
Nah lanjut saja kita bahas tentang profil dan apa saja hal menarik yang bisa dilakukan. Disini kita mencoba menggali potensi-potensi wisata yang ada di Desa Mengesta untuk dijadikan paket ekowisata tentunya dengan konsep konsep dari ekowisata yaitu Konservasi, Ekonomi, dan Pendidikan.
PROFIL DESA MENGESTA
1. Letak Geografis
Mengesta adalah salah satu desa yang berada di
Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Mengesta merupakan daerah
pegunungan dengan ketinggian kurang lebih 450 meter di atas permukaan laut
dengan luas wilayah 880,192 Ha. Suhu rata-rata harian di Desa Mengesta adalah
240 C. Jarak Desa Mengesta dengan ibukota Kabupaten Tabanan adalah
14 km dan dapat ditempuh dengan waktu tempuh 30 menit. Sedangkan jarak dengan
ibukota Provinsi Bali (Denpasar) dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 45 menit
dengan kendaraan bermotor.
2. Kondisi Fisik Alamiah
Ketinggian rata di atas permukaan
air laut dari obyek Desa Mengesta ini sekitar ±35 mDPL dengan konfigurasi lahan
berbukit dan jenis material tanahnya yaitu tanah gambut. Temperatur udara di
obyek ini sangat sejuk karena dikelilingi oleh persawahan. Temperatur rata-rata
tahunannya adalah ±27-28ºC, maksimum tahunannya adalah ±28ºC dan minimum
tahunannya adalah ±27ºC. Kondisi lingkungan dan kebersihan/sanitasi di Desa Mengesta
ini sedang, dengan jenis ground cover tanah gambut. Bentang alam nya terbilang
sedang dan visabilitynya sedikit terhalang karena banyak dikelilingi oleh
pepohonan.
3. Karakteristik Sosio – Ekonomi – Budaya
Masyarakat
di Desa Mengesta terletak di Kabupaten Tabanan yang memiliki potensi alam yang
sangat melimpah hinga menjadi salah satu warisan dunia tatanan sawah.
Masyarakat Desa Mengesta dengan kebudayaan yang masih sangat kental dan potensi
alam yang sangat berlimpah sehingga membuat mata pencarian masyarakat lokal di
Desa Mengesta adalah petani dan pegawai negeri.
4. Atraksi Wisata
Jenis-jenis potensi alam yang ada
di Desa Mengesta yaitu: areal persawahan dan perkebunan yang luas, sistem
terasering persawahan , panorama alam pegunungan, sumber air panas dan
spiritual.
Secara rinci potensi tersebut
akan diuraikan sebagai berikut:
a. Areal persawahan dan perkebunan yang
luas
Secara geografis desa mengesta termasuk
daerah pegunungan dengan ketinggian + 450 m diatas permukaan laut yang
morfologi wilayah/bentang alamnya berbukit dengan bentang kawasan persawahan
dengan pekebunan dengan kesuburan tanah yang sangat baik. dari luas wilayah
yaitu 880,192 ha yang ada, sekitar 422,462 ha digunakan untuk persawahan dan
211,116 ha untuk perkebunan. Berikut adalah areal persawahan di Desa Mengesta.
b. Sistem Terasering Persawahan
Areal
persawahan yang luas dengan bentang alam yang berbukit membuat petani menggarap
sawahnya dengan system berundak-undak atau berterasering serta pematang sawah
yang cukup luas. Berikut adalah system terasering persawahan yang terdapat di
Desa Mengesta.
c. Panorama Alam Pegunungan
Desa Mengesta
termasuk daerah pegunungan yang berada dekat dengan Gunung Batukaru. Dilihat
dari lokasinya Desa Mengesta berada di kaki gunung Batukaru. Berikut adalah
panorama alam pegunungan di Desa Mengesta.
d. Air Panas Belulang
Terdapat sumber air panas alami di Desa Mengesta yaitu di Banjar Belulang. Berikut adalah sumber
air panas di Desa Mengesta yang sudah terkenal dan dikelola oleh masyarakat
bekerja sama dengan investor adalah Air Panas di
Desa Belulang yang berdekatan dengan Pura Luhur Batu Panes. Objek ini
sering digunakan sebagai tempat permandian, pengobatan penyakit tulang dan
kulit dan juga digunakan sebagai tempat penyucian sebagai rangkaian dari wisata spiritual.
Air Panas Belulang |
5. Aktivitas Wisata
Di Daya Tarik Wisata ini kita
dapat melakukan trekking dengan jarak
yang dibagi menjadi 3 yaitu short dan
long trek. Selain itu pengunjung juga
untuk belajar budaya yang masih sangat tradisional dan sumber air panas yang di
miliki Desa Mengesta. Pemandangan yang indah juga dapat dimanfaatkan untuk Photo Shooting.
6. Aksesibilitas
Jalan
menuju Desa Mengesta ini merupakan jalan dengan kelas II yang memiliki lebar
jalan ± 6 meter tentunya dengan kualitas yang baik. Untuk menuju pusat Desa
Mengesta kita harus menempuh jalan -jalan yang ada di pedesaan, telah tersedia
jalan setapak dengan lebar ± 4 meter dan panjang jalan ± 500 meter berground
aspal yang mengelilingi kawasan ini dengan kualitas yang cukup baik.
7. Kondisi Sarana Wisata
Di Desa Mengesta tidak terdapat
sarana wisata yang memadai seperti telepon untuk umum, tempat untuk
persembahyangan (mushola), dan jalur untuk penyandang difable, toilet umum.
Desa Mengesta hanya ada puskesmas dan tempat persembahyangan (Gereja dan Pura)
namun air panas yang di kelola desa sangat memadai.
8. Kondisi Prasarana Penunjang
Sumber daya air di Desa mengesta
ini berasal dari air tanah dengan kualits yang masih sangat jernih, rasa iar
tawar dan tidak berbau sedangkan sumber daya listrik berasal dari PLN. Tidak
terdapat system telekomunikasi untuk public di Desa Mengesta.
9. Pengelola
Pengelolaan Desa Mengesta ini dikelola
oleh masyarakat setempat yang di awasi oleh pemerintah Kabupaten Tabanan.
Sehinga pemeliharaan dan dana pengembangannya di kelola oleh masyarakat
setempat yang bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Tabanan.
POTENSI WISATA
1. Atraksi Wisata Alam
Jenis-jenis potensi alam yang ada di Desa Mengesta
yaitu: areal persawahan dan perkebunan yang luas, sistem terasering persawahan,
panorama alam pegunungan, sumber air panas dan spiritual. Secara rinci potensi
tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
a). Areal
persawahan dan perkebunan yang luas
Secara
geografis desa mengesta termasuk daerah pegunungan dengan ketinggian. + 450 m
diatas permukaan laut yang morfologi wilayah/bentang alamnya berbukit dengan
bentang kawasan persawahan dengan pekebunan dengan kesuburan tanah yang sangat
baik. dari luas wilayah yaitu 880,192 ha yang ada, sekitar 422,462 ha digunakan
untuk persawahan dan 211,116 ha untuk perkebunan.
b). Sistem Terasering Persawahan
Areal persawahan yang luas dengan bentang alam yang
berbukit membuat petani menggarap sawahnya dengan sistem berundak-undak atau
berterasering serta pematang sawah yang cukup luas. Jika dilihat dari kejauhan
atau dalam posisi yang cukup tinggi pemadangan ini sangat menarik dan bagus
untuk dijual dalam paket trekking menuju areal persawahan.
c). Panorama Alam Pegunungan
Desa Mengesta termasuk daerah pegunungan yang berada
dekat dengan Gunung Batukaru. Dilihat dari lokasinya Desa Mengesta berada di
kaki gunung Batukaru. Dengan areal persawahan yang terbentang luas dan berlatar
Gunung Batukaru dengan suhu yang sejuk, sehingga memberikan sudut pandang yang
baik jika kita melihat sekeliling daerah ini.
d). Sumber Air Panas
dan Spiritual
Terdapat sumber air
panas alami di Desa Mengesta yaitu air
panas belulang yang sekarang dikelola oleh swasta dengan menyewa
lahannya dari desa mengesta. Daya tarik wisata ini sering digunakan sebagai
tempat permandian, pengobatan penyakit tulang dan kulit dan juga digunakan
sebagai tempat penyucian sebagai rangkaian dari wisata spiritual
2 Atraksi Wisata Budaya
a. Kerukunan Umat Beragama
Potensi sosial budaya di Desa
Mengesta yang paling menarik dan dijadikan percontohan tentang kerukunan umat
beragama adalah adanya 3 agama yang hidup berdampingan satu sama lain yaitu
agama Hindu, Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Hal ini terjadi di Dusun
Piling Desa Mengesta, dari total 800 jiwa jumlah
penduduk terdapat 90 orang yang menganut agama Kristen protestan, diikuti 60
orang yang menganut agama Kristen Katolik, dan sisanya mayoritas memeluk agama
Hindu. Hadirnya agama Kristen Protestan di Desa Mengesta sudah dimulai sejak
tahun 1938 disusul kemudian tahun 1976 hadirnya agama Kristen Katolik. Pemeluk
agama Kristen dan Katolik ini sebagian besar hidup
di Banjar Piling dan merupakan warga asli Desa Mengesta. Mereka menjadi pemeluk agama Kristen dan
Katolik sudah hampir 4 generasi. Kerukunan beragama di Desa tersebut sangat
kental terasa dimana jika ada
upacara kematian warga, tanpa melihat unsur agama warga diwajibkan secara
bergiliran dalam sebuah kelompok yang disebut “Tempekan” untuk bekerja membuat
lubang kuburan untuk warga yang meninggal dan melakukan proses “Megebag” yaitu
berjaga malam dirumah warga yang meninggal. Kerukunan antar umat tersebut tidak
hanya terlihat dalam proses kematian saja namun toleransi dalam kegiatan sosial
budaya lainnya.
b. Sistem Subak
Di Desa Mengesta ini terdapat
sistem subak sebagai sistem perairan sawahnya. Subak juga telah diakui sebagai
warisan budaya dunia oleh UNESCO. Hal ini akan sangat menarik bagi para
wisatawan.
3. Atraksi Wisata Buatan
Di Mengesta juga terdapat teh
beras merah yang di kelola oleh masyarakat lokal sekiar. yang merupakan ciri
khas dari Desa Mengesta terkenal dengan ciri khas oleh-oleh teh beras merah
yang sangat segar dengan rasa yang sangat unik. Harga mulai dari 30 sampai
dengan 60 ribu yang untuk 100G teh beras merah. Teh beras merah snagat baik di
konsumsi untuk menurunkan berat badan, pencernaan, pengontrol gula darah,
menjaga kesehatan tulang dan sumber anti oksigen.
Beras hitam merupakan salah satu
produk yang di hasilkan di Desa Mengesta dengan tingkat produk yang sangat di
cari oleh wistawan karena memiliki khasiat yang sangat bagus bagi tubuh. Produk
dari Desa Mengesta memiliki potensi yang sangat baik di pasaran. Dengan
kualitas yang sangat baik namun dengan harga yang sangat terjangkau.
Desa Mengesta juga memiliki makanan khas yang terbuat
dari beras merah yang di kelola langsung oleh masyarakat lokal yang terdapat di
Desa Mengesta seperti cemilan keripik beras merah. Makanan khas dari desa itu
tersebut memiliki rasa yang manis dan asin dalam satu kemasan yang memiliki
harga sangat terjangkau dengan rasa yang nikmat.
Post a Comment for "POTENSI EKOWISATA DI DESA MENGESTA, KABUPATEN TABANAN, BALI"