BACKPACKER KE DANAU TOBA PULAU SAMOSIR PASTI BALIK LAGI
Informasi backpacker ke Danau Toba tidak cukup banyak yang membagikan, alhasil bertanya ke beberapa kenalan untuk meyakinkan diri kesana. Melanjutkan cerita PART 1 dimana penuh drama ketika ke Bukittingi dalam rangkaian 2 bulan keliling asia, akhirnya kita melanjutkan ke tujuan utama di Pulau Sumatera yaitu Danau Toba.
TRANSIT DI MEDAN
Bus kami dari Bukittingi pun sampai di Medan sekitar jam 3 sore, kami turun ditengah jalan yang terdekat dari tempat kami menginap nanti. Sebelum ke penginapan kami mengisi perut dulu Mie Aceh. Ya di Medan memang sangat banyak yang menjual Mie Aceh. Jujur kesan pertama di Medan itu sumpek, jalanan padat. Dari sini kami order Grab Car menuju ke penginapan di daerah sekitar Universitas Sumatera Utara.
Kami selalu memilih hotel yang murah untuk transit kali ini di chain penginapan zen room. Jujur benar benar buta arah di Medan harus menginap dimana. Perjalanan ini memang serba spontan bahkan ketika sampai di Medan pun kita belum beli tiket ke Danau Toba.
Selama trip 2 bulan keliling ini kita masing masing hanya membawa 1 tas ransel jadi setiap beberapa hari kita sharing laundry coin. Laundry coin di Medan ini sangat banyak dan murah, untuk cuci kering rata rata disetiap tempat laundry harganya sama Rp 20.000
Di hari pertama ini, sambil menunggu laundry dan makan malam, aku sudah janjian mau ketemu salah satu kenalan dari sahabatku yang sudah pernah kesana supaya ada gambaran bagaimana kami akan kesana.
MENUJU DANAU TOBA
Yang perlu kamu tahu bahkan Danau Toba mengelilingi Pulau Samosir, tapi ada jalan terusan disana (jalanan kecil) yang menghubungkan pulau samosir dengan dengan daratan, jadi tidak sepenuhnya di kelilingi danau, ada bagian yang bisa terhubung dengan mobil.
Pentingnya kamu untuk cari tahu dulu daerah mana yang kamu tuju untuk menginap, karena ternyata Pulau Samosir ini sangat luas loh. Umumnya para wisatawan mengambil jalur menuju ke Danau Toba dengan Bus Sejahtera biasanya ada di setiap jam dengan tarif Rp 60.000 lalu menyambung dengan kapal ferry di parapatan untuk menyeberang di pulau samosir.
Kami mengambil jalur berbeda karena kesalahan informasi haha. Kami mengambil jalur menggunakan mini bus sampri dengan tujuan Samosir Rp 75.000, jujur saja sebelum membeli tiket ini saya sudah mencari tahu sampai mengobrak abrik youtube melihat reviewnya anehnya di review orang orang bilang mini bus ini akan menyeberang ke pulau samosir dengan ferry.
Ternyata setengah jalan saya baru tahu mobil yang kami tumpangi tidak menyeberang dengan kapal ferry. Tentu sangat panik dong, akhirnya kita coba mencari jalan keluar bagaimana menuju ke penginapan kami di daerah tuktuk karena ternyata bus kami ini stop di pool sampri di danau toba yang jaraknya 30 km dari penginapan kami di tuktuk :) sebetulnya ada angkutan umum yang menuju ke daerah tuktuk dari sana denga tarif Rp 20.000/orang tapi karena kami sampai sudah terlalu sore, penduduk sana bilang kemungkinan angkotnya sudah tidak jalan lagi karena mereka jalan itu menunggu 10 orang. Alhasil 1 angkot kami sewa Rp 200.000 untuk langsung mengantarkan ke depan pintu guesthouse kami. Walau salah jalan jujur kami tidak menyesal karena pemandangan sepanjang jalan kalo melewati rute itu sangat indah.
HARI PERTAMA DI DANAU TOBA
Setelah kemarinnya kami sampai di penginapan sudah malam jadi langsung check in dan beristirahat. Disini kami menginap di Romlan Guesthouse ini sangat recommended mereka punya beberapa tipe kamar. Jangan heran di danau toba ini isinya lebih banyak wisatawan asing, di tempat penginapan kami pun cuma saya sendiri orang lokal. Disini kami sudah coba tipe kamar Queen Room Rp 325.000/ malam kamar tipe ini punya balcony dengan pemandangan danau. Di hari terakhir kami mencoba tipe kamar dengan arsitektur rumah khas Toba dengan Rp 200.000/malam bedanya hanya di toiletnya sharing.
Di hari pertama mengelilingi Danau Toba pertama tama kami jogging di sekitaran guesthouse sambil melihat bagaimana suasana disini. Overall kami suka sekali di Danau Toba masyarakatnya ramah ramah sangat jauh beda dengan kesan dari Medan. Sambil lari pagi kami inspeksi rental sepeda disini akhirnya ketemu yang cocok tidak jauh dari guesthouse dengan harga Rp 50.000/hari. Untuk menyewa sepeda atau motor di danau toba ini diitung dari pagi sampai sore biasanya, tidak ada rental 24 jam kecuali kamu bernegosiasi menyewa beberapa hari.
Hari pertama kami memutuskan mengitari sisi danau toba dengan sepeda gunung menuju beberapa lokasi sambil menikmati pemandangan yang indah. Setelah mengayuh kurang lebih 30 menit kami sampai di destinasi pertama Batak Museum, disini tiket masuk sesuai donasi seikhlasnya saja. Menarik sekali mengunjungi tempat ini melihat sejarah suku batak.
Lalu dengan berjalan kaki saja kami sampai di Makam Raja Sidabutar disini juga bayar donasi seikhlasnya saja, nanti akan ada yang memberikan kamu pinjaman kain sebelum masuk ke makan ini. Fun fact dulunya masyarakat di Danau Toba ini kanibal jadi jangan heran jika di beberapa tempat wisata sejarah kamu akan melihat seperti meja persembahan, itu dulu dipakai untuk memotong musuhnya sebelum dikonsumsi.
Pas setelah keluar dari makan ini kamu akan langsung menemukan pertunjukan tari sigale gale. Disini kamu bisa berfoto dengan boneka kayu digale gale atau menari bersama. Setelah itu kami kembali ke tempat semula untuk makan siang. Lokasi tempat tempat ini di seberang pelabuhan & pasar jadi kalian bisa mampir dulu ke pasarnya untuk membeli oleh oleh. Makan siang disini kami memutuskan untuk makan makanan khas non halal Babi panggang karo (BPK).
Kemudian kami memarkirkan sepeda untuk berliling di sekitaran dermaga dan pasar. Tidak berselang lama hujan deras, kami mampir di salah satu cafe lokal sambil bertanya destinasi apa yang harus kami kunjungi. Dari sinilah kami mendapat saran mengunjungi PEA FARMHOUSE.
Akhirnya hujan selesai sekitar jam 5 sore, mengingat medan yang kita lalui dengan sepeda lumayan menguji otot betis, kami putuskan untuk kembali menuju penginapan karena cukup takut penerangan yang sulit jika terlalu malam (TAKUT DITABRAK DARI BELAKANG). Kita memutuskan untuk makan malam di penginapan, restoran di penginapan kita makanannya enak enak, harganya juga masuk akal.
DANAU TOBA HARI KEDUA
Di hari ini kami memilih menyewa motor mengingat kemaren otot betis sudah dikerahkan sekuat tanaga, dan kali ini destinasinya memang lebih jauh. Pertama tama kami sarapan Mie Gomak khas Danau Toba selain enak dan mengenyangkan tentunya sangat terjangkau di tempat makan masyarakat lokal disana.
Jam 10 pagi kami memuju destinasi utama hari ini hiking di PEA FARMHOUSE. Ini salah satu tempat terbaik di Danau toba yang wajib untuk kamu kunjungi. Untuk detail medan hiking dan durasi berjalanan ke PEA FARMHOUSE silahkan baca DISINI. Berhubung benar benar nyaman plus hujan deras lagi kami sampai sore menghabiskan waktu disini sambil sharing bertukar pikiran dengan ownernya. Harusnya jika tidak hujan masih ada satu destinasi lagi yang harus kami datangi.
hummus di buddha cafe
Sesuai dengan rekomendasi owner pea farmhouse kami disuruh mencoba BUDDHAS CAFE VEGAN. Konsepnya restaurant ini random abis sih dari dekorasinya, tapi viewnya bagus persis di samping danau dan makanan vegannya juara sih. Katanya ice cream disini yang terbaik di danau toba untuk vegan ice creamnya.
Oh iya kalo punya banyak waktu santai di penginapan disini kalian bisa pakai canoenya untuk main main di danau toba atau mencoba watersport nanti banyak orang yang lewat di depan guesthouse kita buat nawarin watersport.
MENUJU KE MEDAN HARI KETIGA
Kalo ada cukup waktu kita mau banget untuk perpanjang waktu disini cuma memang sayangnya kita sudah beli tiket menuju ke Malaysia jadi ya diitung itung 2 hari di Danau Toba fullnya. Di hari ketiga ini kita checkout menuju ke Medan lagi untuk transit semalam. Dari sini kita baru tahu ada transportasi jenis kapal terbuka gitu (sejenis tongkang) kapal ini berkeliling bisa menjemput tamu tamu dari depan hotel untuk menuju langsung ke parapatan, unik sekali berasa manggil angkot laut, tarifnya Rp 25.000/ orang.
Dermaga yang kita turun ini berbeda dari dermaga ferry di parapatan, aku saranin kalian untuk coba naik transportasi lokal jenis ini worth it banget, kalian diajak keliling danau toba pas sekali di tengah tengah danau kami melihat pelangi. Dari dermaga di parapatan kami naik angkot Rp 5.000/orang bilang sama supirnya minta diturunkan ke pool bus sejahtera.
Akhirnya pulangnya kita naik bus sejahtera tapi memang jadinya lumayan lambat karena banyak orang yang naik dan turun di tengah jalan, alhasil kita sampai di medan sekitar jam 6 sore dari berangkat jam2 di pool bus.
Sesampainya di Medan hari ini kita naik Grab menuju ke penginapan transit dan menutup malam di Medan kita memutuskan memilih restoran sushi fancy sekali kali. Nah besoknya jadwal flight kita ke kuala lumpur, hari ini jadwalnya santai, kami makan duren di Si Bolang Durian, satu durian ini harganya Rp 100.000. Setelah itu sebetul ke airport kami memutuskan untuk laundry coin sambil makan siang didepan penginapan.
Untuk menuju ke Airport kami menggunakan kereta Railink ke Kualanamu Rp 80.000. Secara keseluruhan Danau Toba itu menarik sekali untuk dikunjungi, bukan karena danaunya lebih tepatnya budaya dan orang orangnya yang sangat welcome. Kalo ada waktu lagi kami sangat senang bisa kembali kesini. Sampai bertemu di PART 3 Cerita di Malaysia.
Post a Comment for "BACKPACKER KE DANAU TOBA PULAU SAMOSIR PASTI BALIK LAGI"